MAKALAH
INTERVENSI PERAWATAN COLOSTOMY PADA BAYI DAN ANAK SAKIT KRONIS DAN TERMINAL
(Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Anak Sakit Kronis dan Terminal)
Dosen pengampu:
Sri Hartati Ns., M. Kep.,
Disusun Oleh:
Kelompok 15 TINGKAT III
Siti Umaiyah (7421221047)
Siti Yulianti (7421221048)
Stefani Chairunisa Kurniawati (7421221049)
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES PERMATA NUSANTARA
2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyusun makalah tentang “ Intervensi Perawatan Colostomy Pada Bayi dan Anak Sakit Kronis dan Terminal” dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai penyusun dan bagi para pembaca.
Kami selaku penyusun tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Hartati Ns., M.Kep., selaku dosen pengampu mata kuliah Keperawatananak sakit dan terminal, dan tak lupa bagi pihak-pihak lain yang telah mendukung penyusunan makalah ini.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca, dan bagi kami khususnya sebagai penyusun.
Cianjur, 7 November 2024
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI... iii
BAB I...4
PENDAHULUAN...4
A. Latar Belakang...4
B. Rumusan Masalah...5
C. Tujuan... 5
BAB II...6
PEMBAHASAN...6
A. Definisi...6
B. Macam-Macam Kolostomi...6
C. Tujuan dan Indikasi Perawatan Kolostomi...7
D. Masalah Kesehatan yang Terjadi Akibat Kolostomi...8
E. Prinsip Perawatan Umum Kolostomi...9
F. Peralatan yang Diperlukan Untuk Perawatan Kolostomi...9
G. Tindakan Perawatan Kolostomi...9
BAB III...12
PENUTUP...12
A. Kesimpulan... 12
B. Saran...12
DAFTAR PUSTAKA...13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pada bayi dan anak-anak dengan penyakit kronis atau terminal, kolostomi sering kali menjadi prosedur yang diperlukan untuk memperbaiki fungsi sistem pencernaan, memberikan kenyamanan, dan mengurangi gejala yang mengganggu. Kolostomi pada bayi dan anak bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti penyakit Hirschsprung, atresia anus, penyakit Crohn, atau kanker. Prosedur ini dilakukan ketika fungsi normal usus tidak dapat dipertahankan, sehingga memerlukan saluran alternatif melalui stoma untuk membuang sisa makanan (Penyakit Infeksi Di Indonesia Solusi Kini &
Mendatang Edisi Kedua: Solusi Kini Dan Mendatang, 2019).
Namun, perawatan kolostomi pada bayi dan anak sakit kronis atau terminal memerlukan pendekatan yang kompleks dan spesifik. Anak-anak pada kategori usia ini memiliki kondisi tubuh yang lebih rentan dibandingkan orang dewasa.
Selain risiko komplikasi fisik, seperti infeksi dan iritasi kulit di sekitar stoma, perawatan kolostomi juga menimbulkan tantangan psikologis dan emosional bagi anak maupun keluarganya. Mereka mungkin mengalami ketidaknyamanan, ketergantungan, dan perubahan dalam aktivitas sehari-hari (Nurhayati et al., 2019).
Bagi keluarga, terutama bagi orang tua yang merawat anak dengankolostomi, adaptasi terhadap kondisi ini bukanlah hal yang mudah. Merekaperlu memahami cara merawat stoma, mengganti peralatan kolostomi, sertamendeteksi tanda-tanda komplikasi sejak dini. Beban emosional dan psikologisorang tua dalam menghadapi kondisi kesehatan anak juga berperan pentingdalam keberhasilan perawatan ini.
Oleh karena itu, diperlukan intervensi perawatan kolostomi yang komprehensif, meliputi aspek edukasi, psikologis, serta dukungan emosional yang melibatkan perawat, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya. Intervensi yang efektif diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup anak, meminimalisir komplikasi, dan memberikan dukungan yang maksimal bagi keluarga dalam menghadapi tantangan perawatan anak dengankolostomi.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Intervensi yang dilakukan untuk perawatan colostomy pada bayi dan anak sakit kronis dan terminal ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui Intervensi yang dilakukan untuk perawatan colostomypada bayi dan anak sakit kronis dan terminal.
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi
Kolostomi adalah tindakan pembedahan pembuatan lubang pada din ding perut tepatnya pada usus besar akibat adanya bagian usus yang rusak, y aitu usus dibawa melalui dinding perut (Fredy et al., 2024). Kolostomi adala h pembentukan jaringan lunak ( stoma ) pada usus besar secara bedah dari st oma dapat berfungsi sebagai pengalihan permanen atau sementara (Wijonarko & Jaya Putra, 2024).
Stoma atau ostomy adalah pembukaan atau mulut yang dibuat melal ui pembedahan pada saluran cerna yang berfungsi untuk pengalihan aliran f ecal. Pembentukan stoma dapat menimbulkan banyak permasalahan dan dap at menyebabkan perubahan besar pada kehidupan pasien karena adanya keru sakan fisik, kecacatan, kehilangan fungsi tubuh, dan perubahan personal hyg iene.(Salmawati et al., 2019).
B. Macam-Macam Kolostomi
Menurut (Ifadah et al., 2023) lokasi kolostomi ditentukan oleh masalah medis serta kondisi umum klien. Ada tiga bentuk kolostomi yaitu:
1. Lingkaran kolostomi biasanya dilakukan karena kondisi darurat medis yang nantinya kolostomi tersebut akan ditutup. Jenis kolostomi ini mempunyai ciri-ciri stoma dengan ukuran yang besar, dibentuk di kolon tranversal dan bersifat sementara. Dilakukan pada kasus penetrasi injury abdominal, cancer colon, intraoperative bowel injury, perineal injury, diverticulosis dengan obstruction, blunt abdominal injury, protection of a distal anastomosis, anal incontinence atau perineal injury. Fournier gangrene pada perianal and fistul perianal. Serta pada anorectal malformations or Hirschsprung disease pada neonates.
2. End colostomy Terdiri dari satu stoma yang dibentuk dari ujungproksimal usus dengan bagian distal saluran gastrointestinal/Gl dapatdibuang atau dijahit tertutup dikenal istilah kantung Hartmann dan
dibiarkan di dalam rongga abdomen. Jenis end colostomi sering dijumpai pada penatalaksanaan pada kanker kolorektal dan kasus diverticulitis. Merupakan jenis colostomy yang sering dijumpai pada kasus pada gangrenous sigmoid volvulus, kanker colon paska reseksi abdominalperineal, ileo-sigmoid knotting. penetrating abdominal injury, ulcerative colitis, intussusception. anastomotic leak, anorectal cancer, and perineal injury.
3. Double-barrel colostomy Terdiri dari dua stoma yang berbeda yaitu stoma proksimal yang berfungsi serta stoma distal yang tidak berfungsi.
C. Tujuan dan Indikasi Perawatan Kolostomi
Menurut (Ifadah et al., 2023) berdasarkan tujuan tindakan kolostomi secara medis dibedakan menjadi dua yaitu ada tindakan kolostomi yang bersifat sementara/ jangka pendek dan bersifat menetap atau permanen.
Tujuan tindakan kolostomi yang bersifat sementara yaitu untuk mengistirahatkan sebagian usus dikarenakan adanya gangguan pada bagian usus terutama di usus bagian bawah sehingga bagian usus tersebut dikosongkan dengan menjaga agar tinja tidak sampai ke bagian usus tersebut, tindakan ini dilakukan agar usus dapat sembuh. Proses penyembuhan ini biasanya memakan waktu beberapa minggu atau bulan, namun bisa juga memakan waktu bertahun-tahun.
Pada waktunya kolostomi akan dikembalikan seperti semula dan usus akan berfungsi seperti sebelumnya sehingga tinja akan keluar lagi dari anus. Kolostomi sementara dilakukan pada kasus penyakit diverticulitis, inflammatory bowel desease, kanker kolon, obtruksi kolon, injury, serta kelainan usus sejak lahir. Sedangkan tindakan kolostomi yang bersifat permanen bertujuan mengistirahatkan bagian kolon dan rectum yang diakibatkan penyakit sehingga bagian usus tersebut diangkat atau diistirahatkan secara permanen dan nantinya kolostomi dianggap permanen dan diperkirakan tidak akan ditutup di kemudian hari.
Contohnya pada kanker rectal dibutuhkan stoma yang bersifatpermanen. (American Cancer Society colorectal cancer survivorship care
guidelines. 2015). Sedangkan indikasi dilakukan tindakan colostomi adalah gangrenous sigmoid volvulus, colorectal cancer and trauma are the leading indications
D. Masalah Kesehatan yang Terjadi Akibat Kolostomi
Menurut Saunders (2012) setelah dilakukan pembedahan dengan pembuatan kolostomi sering terjadi hal sebagi berikut :
b. Adanya cairan feses yang mentes atau merembes di sekitar kulit stoma atau fesesnya menembus kantong kolostomi karena terlalu penuh atau tidak rapat akibatnya akan terjadi iritasi kulit disekitarnya.
c. Kulit peristomal memiliki karakteristik yang hangat dan lembab, ditambahkan lagi tertutup dengan kantong kolostomi, dimana merupakan lingkungan yang sangat kondusif untuk pertumbuhan jamur yang dapat menyebabkan Infeksi Candida Albicans.
d. Kulit disekitar stoma yang sudah terjadi iritasi akan menyebabkan infeksi dan akan terlihat adanya perubahan kulit yang menjadi kemerahan dan terasa gatal, sehingga dapat terjadi dermatitis.
e. Adanya lubang yang terlalu besar dan terbuka di daerah dinding otot abdomen dapat menyebabkan terjadinya herniasi yang merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada kolostomi.
f. Dampak dikeluarkannya bagian usus atau yang disebut stoma, maka dapat terjadi pasokan darah atau aliran darah ke tempat tersebut dapat berkurang atau tidak lancar, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kematian jaringan pada daerah stoma.
g. Pada pasien dengan kolostomi biasanya dapat terjadi gangguankeseimbangan cairan dan elektrolit yang disebabkan karena fungsiusus besar untuk penyerapan air akan berkurang yang dapatmengakibatkan berisiko kehilangan air.
E. Prinsip Perawatan Umum Kolostomi
a. Ganti kantong kolostomi secara berkala atau secara rutin sesuai kebutuhan
b. Bersihkan stoma dengan lap yang lembab atau lap yang dibasahi dengan air hangat atau sabun yang lembut agar tidak terjadi iritasi karena bahan kimia atau NaCL, lalu keringkan
c. Perhatikan dan periksa kondisi lubang sekitar stoma setiap kali membuka atau menggati kantong kolostomi dan setelah membersihkan stoma
d. Pastikan lubang kantong terpasang pas dengan stoma kolostomi
F. Peralatan yang Diperlukan Untuk Perawatan Kolostomi
a. Siapkan handscoon atau sarung tangan plastik yang bersih sepasang b. Colostomy bag atau kantong kolostomi yang bersih
c. Bantalan kapas.
d. Untuk pelapisnya siapkan kain berlubang, dan kain persegi serta perlak.
e. Siapkan juga kasa atau washlap atau bila ada kapas sublimate/kapas basah, NaCl.
f. Kapas atau tisu kering
g. Sediakan kantong plastic untuk tempat balutan kotor (tempat sampah) bengkok.
h. Siapkan baju ruangan/celemek.
i. Bila diperlukan, siapkan salep.
j. Siapkan plester dan gunting.
k. Siapkan obat disinfektakn jika perlu.
G. Tindakan Perawatan Kolostomi
Menurut (Ns. Casman et al., 2022) tindakan perawatan kolostomi, yaitu : a. Jelaskan kembali tindakan yang akan dilakukan kepada pasien dan
keluarganya. Cuci tangan, keringkan, lalu gunakan sarung tangan.
b. Selanjutnya dekatkan alat-alat yang telah disiapkan ke pasien, ganti selimut pasien dengan selimut mandi, kemudian letakkan perlak dan alasnya di bagian kanan atau kiri penderita sesuai letak stoma.
c. Jangan lupa letakkan membungkuk di atas perlak dan dekat dengan badan yang mempunyai stoma.
d. Selanjutnya buka kantong kolostomi yang lama dengan melepaskan perlekatan kantong kolostomi dengan kulit abdomen secara perlahan sambil sedikit menekan kulit abdomen yang menempel dengan kantong dan kantong kolostomi colostomy kulit abdomen yang menempel dengan kantong dan kantong kolostomi colostomy bag yang kotor tadi masukkan ke dalam bengkok / kantong plastic untuk sampah yang telah disiapkan.
e. Pada saat melepaskan kantong kolostomi tadi jangan lupa perhatikan atau observasi kondisi stoma dan kulit peristoma adakan komplikasi atau tanda-tanda infeksi, prolap, nekrosis, iskemik dan lain-lain.
f. Bila tidak ada tanda-tanda tersebut di atas lakukan tindakan perawatan kolostomi atau bersihkan stoma dan kulit sekitarnya engan menggunakan kapas yang di basahi dengan air hangat dan sabun lembut atau NaCl. Jika ingin menggunakan sabun, gunakan sabun yang tidak mengandung minyak ataupun parfum karena dapat mengiritasi.
g. Kemudian bilas sabun dengan air hangat dan keringkan kulit sekitar stoma atau kolostomi dengan sangat hati-hati dengan menggunakan kassa atau tissue.
h. Bila terjadi iritası disekitar stoma oleskan zink salep (tipis-tipis saja).
i. Setelah kering. ukur stoma untuk menyesuaikan lubang colostomy dengan stoma colostomy. tempelkan kantong kolostomi dengan posisi sesuai kebutuhan untuk membuat pola, kemudian masukkan stoma melalui lubang kantong kolostomi yang sudah di pola tadi.
j. Lepaskan pelapis kertas dari lempengan kantong kolostomi dantempelkan/rekatkan pelindung kulit pada kantong stoma tekan
secara lembut dan pelan-pelan. Selanjutnya memasang kantong kolostomi atau colostomy bag dengan tepat tanpa udara didalamnya dengan plester hipoalergenik
k. Pastikan kantong stoma merekat dengan baik dan tidak bocor.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Intervensi perawatan kolostomi pada bayi dan anak yang menderita penyakit kronis atau terminal merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga. Perawatan kolostomi memerlukan pendekatan yang komprehensif karena bayi dan anak memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi dan ketidaknyamanan akibat kondisi fisik dan emosional yang rentan. Melalui intervensi perawatan yang baik, yang mencakup aspek fisik, psikologis, dan edukatif, komplikasi dapat diminimalisir dan dukungan emosional dapat diberikan kepada keluarga yang merawat. Peran tenaga kesehatan, terutama perawat, menjadi sangat penting dalam memastikan bahwa keluarga memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam perawatan kolostomi anak.
B. Saran
Diperlukan peningkatan edukasi bagi keluarga mengenai teknik perawatankolostomi yang benar, termasuk cara mengganti peralatan kolostomi danmengenali tanda-tanda awal komplikasi. Untuk meningkatkan efektivitasintervensi, layanan kolaboratif antara perawat, dokter, dan tenaga kesehatan lainperlu dikembangkan agar pasien dan keluarga mendapatkan perawatan yangterpadu dan berkelanjutan. Dengan implementasi saran-saran tersebut,diharapkan perawatan kolostomi pada bayi dan anak-anak yang menderitapenyakit kronis dan terminal dapat berjalan lebih optimal dan memberikankualitas hidup yang lebih baik bagi pasien maupunkeluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Fredy, E. S., Yusuf, S., & Syahrul, S. (2024). Model Edukasi Pelaksanaan Discharg e Planning Pada Pasien Dengan Stoma (Ostomate): a Systematic Review. Jurn al Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI), 8(3), 139. https://doi.org/1 0.32419/jppni.v8i3.463
Ifadah, E., Nurhidayah, I., Tyas, M. D. C., Azizah, L. N., Suryani, L., Syamsiah, N., Abdillah, A., Sutini, N. K., Suryanto, Y., & Rudini, R. (2023). TINDAKAN KE PERAWATAN : Pada Sistem Endokrin, Imunologi, Pencernaan dan Perkemih an. PT. Sonpedia Publishing Indonesia. https://books.google.co.id/books?id=
TkfkEAAAQBAJ
Ns. Casman, M. K. S. K. A., Ns. Erni Suprapti, M. K., Endang Suartini, S. S. T. N.
M. K. M., Ns. Wahyu Hartini, M. K., Kusmini Suprihatin, M. K. N. S. K. A., Ja wiah, S. P. S. K. M. K., Rossyana Septyasih, S. K. M. P., Karim, A., Muhaimin G., & Caraka, L. D. (2022). Buku Ajar Anak DIII Keperawatan Jilid III. Maha karya Citra Utama Group. https://books.google.co.id/books?id=bMO0EAAA QBAJ
Nurhayati, D., Mardhiyah, A., & Adistie, F. (2019). Kualitas Hidup Anak Usia Tod dler Paska Kolostomi Di Bandung. NurseLine Journal, 2(2), 166. http://wisuda unissula.ac.id/app/webroot/img/library/detail82/D3 Ilmu Keperawatan_40901 800026_fullpdf.pdf
Penyakit Infeksi di Indonesia Solusi Kini & Mendatang Edisi Kedua: Solusi kini da n mendatang. (2019). Pusat Penerbitan dan Percetakan Unair. https://books.go ogle.co.id/books?id=xbGhDwAAQBAJ
Salmawati, S., Yusuf, S., & Tahir, T. (2019). Studi Literatur Manfaat Edukasi Berba sis Video Dalam Peningkatan Pengetahuan Perawatan Stoma. Jurnal Kepera watan Muhammadiyah, 165–170.
Wijonarko, & Jaya Putra, H. (2024). Tindakan Perawatan Luka Stoma Dengan Gangguan Integritas Pada Pasien Ca Rectum Post Kolostomi Di Ruang Kutilang Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal
Keperawatan Bunda Delima, 6(1), 1–6. https://doi.org/10.59030/jkbd.v6i1.86